Menu
Economic
Social
Environmental
Hoax Buster
Technology & Innovation
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Emisi GRK, PTPN 4 Gandeng reNIKOLA Bangun 4 Pabrik Bermodal Limbah Kelapa Sawit

Tekan Emisi GRK, PTPN 4 Gandeng reNIKOLA Bangun 4 Pabrik Bermodal Limbah Kelapa Sawit Kredit Foto: PTPN Group
ToP Core, Jakarta -

Holding Perkebunan Nusantara melalui melalui anak usahanya, PT Perkebunan Nusantara 4 (PTPN 4) menjalin kemitraan dalam pengembangan Compressed Biomethane Gas (CBG) bersama reNIKOLA SDN BHD, salah satu perusahaan energi terbarukan asal Malaysia. Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengakselerasi implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di PTPN Group. 

Kemitraan ini tertuang dalam nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur PTPN 4 Sucipto Prayitno dan Direktur reNIKOLA SDN BHD, Lim Beng Guan.

Dalam kerja sama ini, pengembangan CBG dari limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) yang akan dilakukan oleh PTPN 4 dan reNIKOLA, berfokus terhadap empat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN 4 yakni PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah, dan PKS Pabatu yang berlokasi di Sumatera Utara.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Pembiayaan untuk Dukung Percepatan Pelaksanaan ISPO

Direktur PTPN 4 Sucipto Prayitno menyampaikan, bahwa kerja sama tersebut merupakan inisiatif PTPN 4 sebagai salah satu anak usaha PTPN 3 (Persero) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. 

Menurutnya, kerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan. 

“Ini juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29 persen dari (kemampuan sendiri) atau 41 persen (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution),” ujar Sucipto, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (21/9/2023).

Sementera itu, Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan menyampaikan, saat ini pihaknya tengah berkomitmen dalam penurunan emisi karbon dunia (dekarbonisasi), dengan salah satu fokusnya adalah melakukan pengembangan CBG melalui pemanfaatan POME menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan. 

“Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya USD 300 juta dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group” ungkap Lim. 

Baca Juga: Akademisi hingga Gapoktan Jambi Gelar Diskusi, Bahas Tantangan Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN 3 (Persero) Dwi Sutoro mengatakan, rencana kerja sama antara PTPN 4 dan reNIKOLA sejalan dengan rencana penurunan emisi karbon PTPN Group. 

“Kehadiran reNIKOLA sebagai mitra kerja sama pengembangan CBG dengan memanfaatkan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi hal yang bernilai ekonomis, khususnya di PTPN 4, adalah sesuatu yang baik. Ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi PTPN Group maupun reNIKOLA,” imbuh Dwi. 

Dwi berharap, agar ke depan pengembangan EBT di Indonesia mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah, sehingga dapat menarik minat calon investor untuk mengembangkan EBT di Indonesia. 

“Tentunya untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan energi nasional di masa kini dan nanti,” ucapnya.   

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ellisa Agri Elfadina

Bagikan Artikel: